Krisis Sosial Akhir Orde Baru

November 04, 2012

Krisis Multidimensi sejarah SMA
Hubungan Krisis Multidimensi Terhadap Krisis Sosial Pada Akhir Orde Baru di Indonesia


Krisis sosial merupakan dampak dari keseluruhan krisis multidimensi pada orde baru. 

Pada krisis politik ditandai dengan munculnya KKN (Korupsi, kolusi, nepotisme). Dengan adanya korupsi hak rakyat jatuh ditangan pejabat negara sehingga rakyat tidak dapat menggunakan haknya. Sedangkan
kolusi dan nepotisme menyebabkan rakyat sulit mendapatkan posisi kenegaraan, contohnya menjadi pegawai negeri. Selain adanya KKN, partai-partai politik tidak dapat menampung aspirasi rakyat dengan baik dan Partai Golkar yang selalu unggul pada setiap pemilihan umum. Sehingga Pemilu dirasa percuma oleh rakyat. 

Pada krisis ekonomi ditandai dengan munculnya inflasi, contohnya krisis mata uang rupiah, sehingga menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok rakyat, dan pada setiap perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia melakukan PHK besar-besaran pada pegawainya karena perusahaan tidak bisa membayar gaji pegawai. 

Pada krisis hukum ditandai dengan munculnya ketidakadilan terhadap perlakuan hukum, contohnya pada persidangan pengadilan sangat sulit mewujudkan keadilan bagi rakyat karena hakim-hakim selalu melayani kehendak penguasa. 



· Krisis multidimensi inilah yang berdampak pada krisis sosial yaitu kesenjangan sosial, diskriminasi ras, dan kesenjangan pembangunan. 

1. Diskriminasi ras, seperti etnis tionghoa yaitu dengan adanya kebijakan pemerintah yaitu Surat Edaran No.06/Preskab/6/67 yang memuat tentang perubahan nama. Dalam surat itu disebutkan bahwa masyarakat keturunan Cina harus mengubah nama Cinanya menjadi nama yang berbau Indonesia. 

2. Kesenjangan sosial sering terjadi pada perbedaan derajat antara rakyat dengan penguasa negara. Sehingga rakyat yang miskin menjadi semakin miskin dan penguasa Negara yang kaya menjadi semakin kaya. 

3. Kesenjangan pembangunan yaitu perbedaan pembangunan yang terjadi di kota besar terutama di Pulau Jawa lebih diperhatikan dibandingkan dengan kota kecil atau daerah pelosok. Di kota besar pembangunan lebih diperhatikan oleh pemerintah, sehingga kota besar pembangunannya lebih cepat berkembang.
[archives limit=7]

You Might Also Like

0 comments

thank you ^^