Prita : Pedalaman Lebih Mengeksplorasi

January 16, 2013

"@phisyaa Pedalaman minn, lebih bisa mengeksplorasi kemampuan dgn maks :') RT"@1000_guru:  "Pilih mengajar di perkotaan atau dipedalaman?""

Namanya Prita Sari, wanita muda asal Jogjakarta, baru berusia 23 tahun. Tak ada darah guru dari kedua orang tuanya, guru adalah cita-citanya sejak kecil. Mahasiswi lulusan UNY ini, sudah beberapa bulan ini menghabiskan waktunya untuk mengajar di desa Seruyung Malinau Utara. Sebuah Desa terpencil dan terluar di kalimantan utara perbatasan langsung dengan Malaysia.
Prita tak memilih tempat, dia mengajar didaerah yang tak bermayoritas keyakinannya, dia tak mengajar anak-anak sesuku denganya, dia mengajar Indonesia.

Tak mudah bagi Prita, meninggalkan keluarga, pergi ke ujung perbatasan Indonesia, dengan kebudayaan adat istiadat yang berbeda. Orang tuanya pun ikhlas dengan keinginannya mengajar di pedalaman, pekerjaan yang sungguh mulia, yang tak pernah dicatat di tinta emas. Kalau ingin mengikuti ego dan kesenangan jasmani, mungkin Prita tak perlu jauh-jauh kepedalaman, cukup dirumah dan mengajar didekat rumahnya saja.
Tak ada pertanyaan ketika Prita akan mengajar di daerah pedalaman ini, tak pernah terucap dimbibirnya "Saya nanti tidur dimana? "Ada listrik”

Sejak kedatangannya di desa ini, tak ada tempat dan mess yang disediakan oleh pihak sekolah, hanya gudang kosong sekolah yang tersedia. Tak ada pilihan untuknya, hanya tempat itulah yang bisa Ia tinggali, gudang sekolah yang kelak menjadi tempat tinggalnya. Tak ada kamar tidur, tak ada kasur, hanya tumpukan-bangku rusak dan papan tulis reot penutup jendela gudang, berdebu tebal.

Prita meninggalkan kasur empuk dirumahnya, dia hanya tidur beralaskan kasur tipis di gudang sekolah. Prita coba menanggalkan itu semua, bukan demi gaji atau apapun tapi demi keinginannya untuk mencerdaskan anak bangsa,dimana pun mereka berada.

Tak pernah terjadi dalam hidupnya, sore hari babi berkeliaran didekat sekolahnya, Prita adalah seorang muslim yang taat. Tak ada pembantu disini, semua harus di kerjakan sendiri, memasak, mencuci, membersihkan gudang yang kini menjadi tempat tidurnya. Dan itulah sebabnya kebanyakan para calon guru anak mama yang hanya mau mengajar didekat rumahnya saja, tak mau berbagi ilmu untuk anak-anak dipedalaman.

Pagi itu, Prita membersihkan gudang sekolah, dengan dibantu dengan beberapa anak muridnya, disulapnya gudang itu menjadi tempat tidur. Setelah bebarap bangku rusak di singkirkan di tepi, Prita menyulap menjadi sebuah dapur ala kadarnya. Jendela yang tak aman, hanya papan tulis reot jadi penghalang, namun sampai sekarang tak ada yg menggangunyah.

Bagaimana dengan kualitas guru-guru lokal? mereka hanya mengajar sekedarnya, prita mencoba jadi contoh utk mereka, bagaimana mendidik dgn hati. Tak jarang Prita harus mengganti guru-guru lokal yang tak masuk mengajar dengan alasan yang tak masuk akal.

Kesadaran untuk anak-anak bersekolah sangatlah kurang bagi orang tua didesa ini, karena kesulitan ekonomi membuat anak-anak ini harus bekerja. Seperti siang itu, beberapa anak muridnya terlelap dikelasnya, ketika Prita masuk untuk mengajar dikelas. Tugas yang sungguhlah bagi prita, tapi itulah tugasnya, menyadarkan orang tua akan pendidikan serta mendidik anaknya untuk masa depan.

Tak mudah bagi Prita utk melalui hidupnya di daerah ini, hanya semangat dan keinginannya utk melihat senyum ceria anak-anak, membuatnya bertahan. Mungkin namanya tak akan pernah dikenang oleh Menteri Pendidikan, tapi namanya akn abadi di anak didiknya,mereka takkan melupakan jasa Prita

Itu adalah pengalaman yang luar biasa, dia tetap bertahan utk mengajar, memberi ilmunya yg dia timba di UNY untuk anak-anak di pulau sebrang. Guru bukan saatnya lagi bicara gaji dan fasilitas yang layak, tapi bagaimana ilmu itu dapat di transfer kepada anak-anak kurang pendidikan. Semangatnya mengajar dan berbagi ilmu untuk anak-anak kalimantan mengalahkan ketakutannya, patut di tiru bagi guru-guru muda di indonesia
Pengabdian butuh perjuangan, meninggalkan kenyaman untuk kebahagiaan anak-anak perbatasan ... mau mengikuti jejak Prita?

"GURU, hanya susunan 4 huruf, tapi didalamnya ada ribuan air mata, pengorbanan, pengabdian dan kebahagiaan"
“Kawan, mengajar itu memuliakan peradaban"
“Menjadi guru bukanlah sekedar datang, ceramah, dan dapat duit.” from @1000_guru

You Might Also Like

0 comments

thank you ^^