Topeng Monyet Jalanan
December 21, 2012topeng monyet jalanan |
Pagi itu ada hal yang
menarik di perjalanan-nya dari Kelapa Gading menuju Bambu Apus Jakarta Timur... #topengmonyetjalanan
Beberapa generasi sibuk
mengejar waktu untuk bekerja, mencari rizki di hari minggu untuk masa depan. Pagi
itu terasa mendung, masih ada sisa-sia air hujan dijalanan kota Jakarta, basah
di beberapa tempat. Asap Polusi semakin menjadi dijalanan ketika tanda lampu
merah menyala, semua berhenti, hanya knalpot polusi tetap mengeluarkan nafasnya.
Semua menghitung angka
berkurang di atas lampu merah,mata-nya tertuju di pojok jalanan, pemuda gagah
dengan seekor monyet #topengmonyetjalanan Rantai mengikat di leher hewan tanpa mengerti apa yang dia
kerjakan sebenarnya, menari-nari, melucu tapi tak lucu.
Bunyi-bunyian tak beraturan coba dimainkan
sang pemuda gagah nan sehat, monyet berkedip, topeng badut menutup wajahnya #topengmonyetjalanan Lampu merah menyala, semua berlalu, hanya beberapa recehan
rupiah yang masih tertinggal, monyet mengais untuk sang tuan, pemuda gagah.
Sepanjang jalanan, masih
berfikir, mengapa seorang pemuda yang gagah nan sehat, harus di carikan makan
oleh sang monyet? Apakah tidak ada pekerjaan lain yang bisa dilakukan, tanpa
memberi beban kepada sang monyet untuk melucu seharian dijalanan? #topengmonyetjalanan
Miris melihat generasi bangsa besar, yang
katanya kaya raya. harus bertahan hidup dengan bantuan kerja keras seekor
monyet dijalanan..
Apakah monyet habitatnya
di jalanan? berkutat di lampu merah dengan racun polusi masuk ke paru-parunya?
Monyet tak bisa berontak, rantai kuat melingkar di lehernya, tak bisa marah "aku
juga ingin hidup di hutan,menikmati kehidupanku sebenarnya" jeritan
sang monyet #topengmonyetjalanan
Tak ada yang pernah
mengerti, apa yang di rasakan sang monyet, mencoba melucu seharian dijalanan,
tak jarang pukulan mendarat dipantatnya. Sang Tuan tak mau, harus melucu,
dengan irama tak beraturan, mengharap recehan terlembar dari sang kikir, monyet
pasrah, tak kuat melawan. #topengmonyetjalanan
Dimana sang tuan, ketika
teman-temannya di masa lampau dengan bersemangat belajar, untuk menggapai
cita2nya dengan bekerja keras? Lain cerita kehidupan sang monyet, bila tuannya mau bekerja
keras, belajar menempuh pendidikan dimasa yang lampau.
Tak ada yang salah dengan
mencari rezeki yang halal, tapi masih elokkah mengharapkan recehan dari tarian
monyet dengan topengnya? Bukankah sang Tuan masih bisa bekerja di tempat yang lain? masih
1000 pekerjaan terbuka di Kota ini, tanpa harus memanfaatkan binatang. Malu
rasanya, hidup dari hasil keringat seekor monyet, masihkah ada sisi kemanusiaan
nya? Malu rasanya, ketika pejabat
ramai-ramai berjibaku triliunan rupiah dengan KPK, rakyatnya harus hidup dengan
bantuan seekor monyet dijalanan. #topengmonyetjalanan
STOP Eksploitasi Monyet! Sungguh Tak Manusiawi hidup dari keringat Sang Monyet!
by: admin @1000_guru
2 comments
Asik ada yang bela sodaraku..
ReplyDeletekan sodara ku jugaa :3
ReplyDeletethank you ^^