Suatu hari aku pernah memintanya dalam candaanku, menikahlah dulu mas. Nanti aku setelah kamu. Dan setelah itu, beberapa bulan kemuadian kamu mengaminkan candaan ku. Kamu meminangnya. Dan rela meninggalkan aku, yang dulu pernah kau bilang, kamu perempuan baik aku ingin bersamamu. Lillaahita'ala. Hanya Allah yang tahu apa yang ada di hati hambanya. Aku pasrah... Semua aku serahkan kepadanya.. Semua takdirnya adalah yang terbaik....
Yang kesekian kalinya. Ntah ini sudah yang keberapa dan semoga ini yang terakhir aku merapikan hatiku karenamu, setelah setahun aku yang ingin meninggalkanmu, tapi aku tak sanggup. Kemudian aku dan kamu kembali berkabar. Menanya kabar, memberi perhatian, dan memberi harap. Tapi waktu seperti tidur semalam. Begitu cepat. Setelah aku kembali mendapatkan semangat dan harapan, aku terbangun. Itu hanya mimpi. Ternyata kamu memutuskan untuk...